Penemuan Harta Karun Kesultanan Melayu di Malaka

Diposkan oleh Label: di
Misteri harta karun kesultanan Melayau di Melaka terungkap - Belum lama ini ahli purbakala telah menemukan suatu situs artefak peninggalan zaman kuno masa kesultanan Melayu. Negara Malaysia memberikan apresiasi atas ditemukannya harta karun tersebut dan memberikan kelancaran dalam penelitian tersebut. Harta karun berbentuk 2 keping emas bertuliskan kalimah Allah dan beberapa logam lainnya peninggalan kesultanan Malaya itu kini telah diuji di Laboratorium dan hasilnya terbukti merupakan situs artefak peninggalan kesultanan raja Malaka.

Dengan ditemukannya warisan kesultanan Melayu tersebut dan telah dipastikan keaslian barang peninggalan masa Melaka itu, kini kerajaan Malaysia memiliki bukti sejarah bahwa berdasarkan usia dibuatnya harta karun tersebut telah menganut Islam sebagai pegangan hidup masyarakat Malaka.

Artefak peninggalan kesultanan Melayu Melaka bentuknya logam dengan diameter 6 cm dan beberapa logam lainnya berbentuk uang yang terbuat dari emas. Tempat ditemukannya peninggalan sejarah itu di Pulau Nangka seluas 20 hektare terletak 17 kilometer di luar pantai Melaka dan berjarak 4 km dari Pulau Besar.

Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Idris Haron mengatakan bahwa hasil uji laboratorium akan diketahui dalam waktu dekat. "Uji laboratorium penting untuk memastikan medali itu dibuat dari emas atau tembaga, serta berapa usia bahan itu," katanya.

Gambar Harta karun peninggalan kesultanan Melaka
Proyek penelitian harta karun ini dilakukan oleh sebuah perusahaan Smart Partnrship International (M) Sdn Bhd dan menghasilkan pencarian harta karun bernilai miliaran ringgit yang tertanam di Pulau Nangka. Kontrak perusahaan itu mencari harta karun berupa peti berisi emas batangan, mahkota dan pakaian raja.

Akhirnya kini Kerajaan Malaysia memiliki bukti sejarah baru peninggalan Melaka yang benar-benar asli berasal dari zaman Kesultanan Melaka. Dengan peninggalan itu kesultanan Malayasia kini dapat lebih memetakan susur galur Kesultanan Melayu Melaka dan menghargai kesultanan terdahulu.
Back to Top