Supermoon Fenomena Alam Langka Di Langit Cerah

Diposkan oleh Label: di
Fenomena alam langka supermoon ini tercatat paling besar ukuran bulan di 68 tahun terakhir terjadi hari Senin 14 Nopember 2016 di mana pun Anda berada di dunia ini. Bila kita naik ke bangunan bertingkat tinggi, observatorium dan pantai untuk melihat keajaiban supermoon terdekat dengan Bumi dalam hampir tujuh dekade ini. Supermoon atau bulan super besar itu pertama kali terlihat di daerah Australia dan Asia selepas tenggelam matahari di ufuk timur.

Fenomena yang terjadi saat bulan purnama terlihat begitu dekat karena memang waktu itu merupakan titik terdekat dengan Bumi pada orbit bulan berbentuk elips. Melihat supermoon di langit cerah akan begitu takjub dan siapapun pada hari Senin di mana pun orang berada di dunia akan melihatnya.

NASA menyebutkan fenonema bulan ini akan menjadi "supermoon spesial" karena akan menjadi yang paling dekat dengan Bumi sejak tahun 1948 dan tidak akan ada lagi seperti itu sampai tahun 2034 yang akan datang. Lebih lanjut badan penelitian antariksa tersebut melansir supermoon itu terlihat di Cina, Asia dan di sebagian daerah India.

Beberapa Fakta mengenai misteri terjadinya Supermoon atau Bulan Besar tahun 2016 ini antara lain :

1. Bentuk dan Gambar Bulan Tak Terlihat Begitu Beda
Perbedaan Bulan purnama hanyalah terletak pada titik terdekat dan terjauh dari Bumi. Meski menurut peneliti supermoon akan membuat Bulan 15 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari bulan purnama biasa, rata-rata astronom amatir tidak akan melihat banyak perbedaan.

"Itu tidak cukup untuk melihat perbedaannya, kecuali Anda benar-benar memperhatikan," ujar editor senior pada majalah Sky & Telescope, Alan MacRobert dalam sebuah pernyataan. Namun ada kemungkinan bahwa bulan akan terlihat sangat besar jika Anda melihatnya di dekat ufuk atau kaki langit, di mana efek tersebut dikenal dengan nama "Ilusi Bulan".

Ilmuwan berpendapat bahwa penampakan tersebut terjadi karena mereka yang melihatnya dapat dengan mudah membandingkan Bulan dengan bangunan di dekatnya. Alasan lain adalah karena otak manusia memproses obyek di ufuk lebih besar daripada obyek dengan ukuran serupa di langit.

2. Ombak Akan Lebih Tinggi
Supermoon akan membuat pasang di laut pantai menjadi lebih tinggi. Mereka yang tinggal di dekat laut akan mengalami pasang surut yang lebih besar dari biasanya, layaknya "pasang purnama" yang terjadi saat fase Bulan berada dalam fase baru atau penuh.

Hal itu disebabkan karena Matahari, Bumi, dan Bulan akan berada dalam satu garis selaras, dan tarikan gravitasi kedua benda angkasa luar itu yang menyebabkan ombak di Bumi akan lebih tinggi. Sky & Telescope memperkirakan, pasang akan mengalami kenaikan sekitar 5 cm saat terjadi supermoon 14 November.

3. Supermoon Terjadi 3 Kali pada tahun 2016
Sebuah pesawat bersiap mendarat di bandara Heathrow saat fajar dengan latar belakang Supermoon di London, Inggris, Senin (17/10). Fenomena bulan purnama terlihat lebih besar dan terang karena berada di jarak terdekat dengan bumi. (Reuters/Toby Melville)

Para pengamat langit yang beruntung akan dapat melihat tiga supermoon sekaligus untuk menutup 2016. Sementara supermoon pada 17 Oktober 2016, 14 November dan 13 Desember 2016. Hal tersebut dapat disebut peristiwa langka dan unik, karena biasanya supermoon terjadi satu kali setiap 13 bulan.

Meski Bulan tampak indah pada fenomena supermoon, namun para pengamat langit akan kesulitan untuk melihat obyek seperti nebula, galaksi, atau meteor karena terhalang oleh Bulan yang bersinar terang.

4. Supermoon 14 November Jadi Salah Satu yang Paling Terang
Jika Anda pernah melihat supermoon sebelumnya, jangan sampai melewatkan fenomena itu 14 November 2016. Seperti telah disebutkan sebelumnya, supermoon 14 November akan menjadi yang paling terang sejak 1948. NASA juga menyebut, fenomena itu baru akan terjadi lagi pada 25 November 2034.

Untuk menyaksikan fenomena itu, Anda tak perlu menggunakan teleskop karena supermoon bisa disaksikan dengan mata telanjang. Dikutip dari Conde Nast Traveler, untuk mendapatkan pemandangan terbaik, coba hindari polusi cahaya karena kecerahan Bulan dapat terhalang oleh lampu kota atau awan.

5. Bulan Purnama Tak Persis Sejajar dengan Bumi dan Matahari
Bulan purnama terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis, di mana Bumi terletak di tengah. Namun secara geometris, ketiganya tak berada sama persis dalam satu garis lurus. Bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari untuk dipantulkan Bulan.

Matahari, Bumi, dan Bulan sesekali berada di dalam satu garis lurus, di mana peristiwa tersebut menyebabkan gerhana Bulan total. Tak ada gerhana bulan total yang terjadi pada 2017, namun para pengamat langit di Amerika Serikat dapat melihat gerhana Bulan total atau sebagian pada 21 Agustus 2017.
Demikian mengenai fenomena alam langka yang terjadi untuk ditafakuri bernama supermoon. Semoga kejadian ini membuat kita sadar betapa alam ini begitu luas dan manusia sesungguhnya hanyalah makhluk kecil yang "kebetulan" menghuni planet bumi.
Back to Top